Mulai Menonton Film Tanpa Subtitle

Hai Kamu, artikel ini masuk dalam kategori Catatan Konstan (COS). Setiap orang telah mempelajari bahasa sejak balita, utamanya belajar bahasa ibu. Akan tetapi sejalan dengan berkembangnya dunia, kita dipaksa agar tidak tertinggal dengan mengembangkan diri.

Kita dituntut agar dapat berkomunikasi menggunakan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris yang tentu saja lebih sukar dipelajari jika kita hanya terdiam dan menikmati diri berada dalam zona nyaman. Btw, jangan lupa baca artikel sebelumnya tentang Memaksa Diri Berubah Untuk Bebas.

Media Belajar Bahasa Inggris

Banyak media yang dapat kita gunakan untuk belajar Bahasa Inggris, misalnya melalui film yang notabene kita konsumsi sebagai hiburan dikala gabut atau melupakan sejenak penatnya pekerjaan.

Film memiliki kelebihan yang dapat kita peroleh diantaranya adalah kita dapat mempelajari kosakata Bahasa Inggris sesuai konteks, mengetahui idiom atau kata ungkapan dalam Bahasa Inggris, dan dapat mendengar secara langsung bagaimana sebuah kata diucapkan dari native speaker.

Aku pun mencoba menonton ulang sebuah film berbahasa Inggris tanpa menggunakan subtitle (baik English atau Indonesia) yaitu film kartun berjudul “Frozen II (2019)” karena tantangan dari Miss Jane.

Pemilihan film kartun bukan tanpa sebab, karena film-film kartun memiliki dialog yang mudah dipahami bagi pemula sepertiku yang ingin belajar Bahasa Inggris. Menonton film tanpa subtitle juga akan membantu melatih listening dan pronunciation.

First impression ketika harus menonton film “Frozen II” tanpa subtitle adalah dialog yang sulit dipahami, akan tetapi sedikit terbantu dengan adanya body language pada setiap tokoh.

Beberapa kata yang sering ku dengar juga ikut andil bagian dalam mengartikan dialog yang diucapkan. Terkadang ada bagian dialog yang terlalu cepat dan terpaksa harus memutar ulang adegan dari dialog tersebut. Sampai-sampai volume ku naikkan 90% dan Emak marah ????.

Tak dapat dipungkiri, menonton film tanpa bantuan subtitle menyiksa beberapa orang, termasuk diriku. Ketergantungan akan subtitle mendorong pikiran bahwa dialog yang diucapkan setiap tokoh sulit kita mengerti, apalagi jika setiap menonton film malahan menggunakan subtitle Bahasa Indonesia. Alih-alih belajar, malahan kita hanya fokus melihat subtitle dan kosakata yang diucapkan justru kabur ibarat angin lalu.

Walaupun menonton film tanpa subtitle dapat menyita banyak waktu bagi pemula sepertiku, karena setiap kosakata yang tak dimengerti artinya harus membuka kamus, akan tetapi hal ini justru dapat memperkuat ingatan akan kata tersebut.

Sekalipun kita tidak mengerti akan alur cerita dari film tersebut, kita bisa rewatch dilain waktu. Tak perlu merasa malu karena kita belum bisa, malulah jika kita tak pernah berusaha. Sesuai peribahasa “Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi” yang artinya belajarlah sungguh-sungguh jangan tanggung-tanggung (ragu-ragu).

Proses mempelajari suatu bahasa tidaklah gampang dan instan. sesuai kutipan dari Virginia Woolf yaitu “Language is wine upon the lips”, oleh sebab itu nikmatilah setiap proses kita jalani saat ini. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan seberapa jauh kemampuan kita. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. ADIOS!!!

Screenshot

Btw, ini ada beberapa screenshot dari film “Frozen II”

0 Shares: