Belajar Dari Bulan Ramadan 2020

Table of Contents
  1. Kebiasaan
  2. Berbeda
    1. Penutup

Hai Kamu, tulisan ini masuk dalam segmen Catatan Konstan (COS). Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, bulan yang setiap hari dipenuhi rahmah baik di siang ataupun malamnya. Tapi dibalik 30 hari bulan ramadan, 10 hari terakhir adalah hari yang memiliki keistimewaan yang lebih dari hari-hari lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun lebih bersemangat beramal di akhir-akhir Ramadhan.

Kebiasaan

Ketika di hari-hari biasanya beribadah masih lesu dan ogah-ogahan, di 10 hari terakhir berusaha untuk lebih bersemangat beribadah. Tak perlu ditanya mengapa, karena terdapat malam lailatul qadar. Malam yang didambakan setiap muslim, malam di mana lebih baik daripada seribu bulan. Pahala yang amalan yang di kerjakan pada malam lailatul qadar setara dengan pahala amalan yang di kerjakan selama 83 tahun.

Mencoba beribadah sebaik mungkin tanpa memandang hitungan hari lebih utama, akan tetapi keutamaan Sepuluh hari kedua Ramadhan seperti yang disebutkan dalam hadis bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)”.

Jika biasanya mengisi waktu dengan rebahan atau tidur, maka 10 hari terakhir akan merubahnya menjadi hal yang produktif dan bermanfaat. Memang terkadang ada rasa malas yang menyelimuti, tetapi berusaha merubah pikiran bahwa ramadhan datang setahun sekali. Belum tentu akan merasakan kembali di tahun selanjutnya, jadi berusaha menjalani ramadhan dengan meningkatkan diri dan menjauhi hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.

Berbeda

Apalagi ramadhan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, negeri di seluruh penjuru dunia sedang dilanda COVID-19. Himbauan untuk beraktivitas, bekerja bahkan beribadah di rumah terus digembar-gemborkan pemerintah. Kita sebagai warga negara yang baik hendaknya patuh dan berpartisipasi dalam memutus mata rantai pandemi ini.

Jika biasanya mengisi waktu sebelum berbuka dengan ngabuburit, maka ramadhan kali ini lebih banyak mengisi dengan tadarus, mendengarkan kajian islami, membantu Ibu masak, dan mengikuti seminar keagamaan secara online. Ada banyak perubahan pada diri di ramadhan kali ini, termasuk dalam hal beribadah.

Kebiasaan seperti salat mepet waktu, syukur alhamdulillah dapat sedikit berubah dengan melaksanakan salat setelah mendengar adzan. salat subuh yang biasanya telat atau bahkan terlewat dapat dijalani. Mengingat waktu setelah sahur tergolong rawan, tubuh masih belum pulih sebelumnya, capek dan ngantuk menjadi tantangan tersendiri.

Penutup

Kesempatan terkadang tak datang dua kali, maka jangan sampai kita menyia-nyiakan ramadan kali ini. Jangan lupa baca artikel sebelumnya tentang Mulai Menonton Film Tanpa Subtitle dan sampai jumpa di artikel selanjutnya. ADIOS!!!

0 Shares: